Lirik Anak Nabi

Nabi Muhammad SAW disebut memiliki 7 orang anak. Dikutip dari Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali al-Hasani an-Nadwi, enam anak Rasulullah lahir dari istri pertama, Siti Khadijah. Putra pertama Rasulullah dari Siti Khadijah adalah Qashim yang lahir sebelum era kenabian dan wafat saat berusia 2 tahun. Kemudian lahirlah Abdullah yang wafat saat masih kecil. Setelah itu dari Siti Khadijah lahirlah Zaenab, Ruqayah, Ummi Kultsum dan Fatimah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu anak Rasulullah lahir dari Mariyah al-Qibthiyah yakni Ibrahim. Namun Ibrahim meninggal dunia saat berusia 17 bulan. Saat Ibrahim lahir sebagaimana tradisi Arab pada saat itu, Nabi Muhammad kemudian mencari ibu susuan untuk anaknya itu.

Rasulullah akhirnya memilih Khualah binti Mundzir bin Zaid dari Najjar, istri Barra' bin Aus dan ibu Bardah, untuk menyusui Ibrahim. Sejak itu, Nabi Muhammad dan Ibrahim tinggal terpisah. Nabi Muhammad di samping Masjid Nabawi, di tengah-tengah Kota Madinah, sementara Ibrahim bersama ibu susuannya di dataran tinggi Madinah.

Namun setiap hari Nabi mengunjungi putranya itu. Beliau singgah beberapa saat di rumah Khaulah, mengajak Ibrahim bercanda dan berbicara lembut. Sayang Ibrahim wafat selagi masih kecil.

Rasulullah sangat menyayangi

. Sang penghulu Rasul dan Nabi yang mendapat julukan Al Amin itu akan bersedih, terguncang hatinya, bahkan sampai menitikkan air mata begitu putra-putranya dipanggil Allah SWT.

Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shihahnya dari Asma binti Yazid bin as-Sakan, Rasulullah sangat bersedih saat Ibrahim wafat. "Mata berlinang mengeluarkan air mata dan hati menjadi sedih. Kami tidak dapat mengatakan sesuatu yang membuat Tuhan murka. Kami sedih kerenamu, wahai Ibrahim," kata Rasulullah.

Terkait putri Rasulullah, Zainab menikah dengan Abu al-Ash bin al-Rabi', keponakan Rasulullah dari keturunan Khadijah. Kedua, Fatimah yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Lalu Ruqayyah dan terakhir Ummu Qultsum yang menikah dengan Utsman bin Affan.Kepribadian Rasulullah yang bersahaja disebut diwarisi oleh Fathimah. Anak Nabi Muhammad itu tetap tampil sederhana, dengan segenap kebesaran dan kemewahan jiwanya.

Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad saw. merupakan nabi sekaligus rasul terakhir yang diberi wahyu oleh Allah Swt. Rasul saw. pun juga seorang figur yang memiliki kehidupan keluarga yang penuh keberkahan.

Beliau memiliki anak-anak yang memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam dan mempertahankan nilai-nilai yang dianut oleh umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan mengenang beberapa nama putra dan putri Nabi Muhammad saw., serta nama ibu mereka yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah keislaman. Mari kita simak bersama!

Putra Nabi Muhammad Saw.

1. Al-Qasim bin Muhammad (lahir sekitar tahun 598 M): Putra sulung Nabi Muhammad saw. dari pernikahannya dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita yang mulia dalam sejarah Islam. Al-Qasim meninggal pada usia muda, sebelum mencapai usia dewasa.

2. Abdullah bin Muhammad (lahir sekitar tahun 600 M): Merupakan putra kedua Nabi Muhammad saw. dari pernikahannya dengan Khadijah. Abdullah juga meninggal di usia muda, membuat Nabi dan keluarga merasakan kedukaan yang mendalam.

Baca Juga: Rasulullah Sosok yang Penyayang, Ini Dia Buktinya!

Putri Nabi Muhammad Saw.

1. Zainab binti Muhammad (lahir sekitar tahun 599 M): Putri sulung Nabi Muhammad saw. dari pernikahannya dengan Khadijah. Zainab menikah dengan Abu al-As ibn al-Rabi’ dan menjadi ibu dari dua anak.

2. Ruqayyah binti Muhammad (lahir sekitar tahun 601 M): Putri kedua Nabi Muhammad saw. dari pernikahannya dengan Khadijah. Ruqayyah menikah dengan Utsman bin Affan dan meninggal saat Nabi masih hidup.

3. Ummu Kultsum binti Muhammad (lahir sekitar tahun 603 M): Putri ketiga Nabi Muhammad saw. dari pernikahannya dengan Khadijah. Ummu Kultsum menikah dengan Utsman bin Affan setelah kematian Ruqayyah.

4. Fatimah az-Zahra (lahir sekitar tahun 605 M): Putri termuda Nabi Muhammad saw. dari pernikahannya dengan Khadijah. Fatimah dikenal sebagai salah satu tokoh wanita teragung dalam Islam, istri dari Ali bin Abi Thalib, dan ibu dari Hasan dan Husain.

Nama Ibu Anak-Anak Nabi Muhammad Saw. atau Istri Rasulullah saw.

1. Khadijah binti Khuwailid (wafat tahun 619 M): Ibu dari Al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Beliau adalah istri pertama Nabi Muhammad saw. dan wanita yang sangat dicintai oleh beliau.

Dalam tambahan yang berharga, Nabi Muhammad saw. juga memiliki seorang putra bernama Ibrahim dari istrinya yang bernama Mariah Al-Qibtiyah. Meskipun hidupnya singkat, Ibrahim menjadi bukti kasih sayang dan perhatian Nabi terhadap seluruh keluarganya, tak terkecuali mereka yang hidup sebagai hamba sahaya.

Baca Juga: Mengapa Rasulullah Jarang Sakit? Ini Dia Jawabannya!

Dengan menyebut nama-nama putra dan putri serta ibu mereka, kita tidak hanya mengenang keluarga Nabi Muhammad saw., tetapi juga menghormati peran mereka dalam menyebarkan dan mewariskan ajaran Islam.

Rasulullah saw. dan keluarganya merupakan teladan utama bagi umat Islam dalam kekuatan iman, kesabaran, dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup. Semoga dengan mengenal lebih dekat keluarga Nabi saw., kita dapat mengambil pelajaran berharga dalam menjalani kehidupan dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

Rumah Zakat merupakan lembaga amil zakat nasional (Laznas) milik masyarakat Indonesia yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana kemanusiaan lainnya. Banyak program kemanusiaan Rumah Zakat yang terintegrasi di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

Sahabat bisa ikut berkontribusi bersama Rumah Zakat dengan mengikuti tautan ini.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW memiliki total tujuh anak. Dari tujuh ini, enam dari Siti Khadijah dan satu lagi dari Mariah Qibtiyah.

Enam anak Nabi Muhammad SAW dari pernikahannya dengan Siti Khadijah ialah Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayya, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Dari pernikahan beliau dengan Siti Khadijah, Nabi SAW punya dua putra dan empat putri. Dari pernikahannya dengan Mariah Qibtiyah, Nabi Muhammad memiliki seorang putra lagi, bernama Ibrahim.

Imam Nawawi menjelaskan, Nabi Muhammad SAW memiliki tiga orang putra. Pertama adalah Qasim yang lahir sebelum masa kenabian, kemudian meninggal di usia 2 tahun. Lalu lahir Abdullah yang dipanggil dengan Al Tayyib dan Al Tahir, karena lahir setelah kenabian. Qasim dan Abdullah tidak berumur panjang.

Lalu putra ketiga Rasulullah SAW adalah Ibrahim yang lahir di Madinah pada tahun 8 Hijriah, kemudian meninggal di sana pada tahun 10, di usia 17 bulan atau 18 bulan. Ibrahim lahir dari Mariah Qibtiyah.

Nabi Muhammad SAW memiliki empat orang putri, yaitu Zainab, Ruqayya, Ummu Kultsum dan Fatimah. Zainab menikah dengan Abu Al-Aas bin Al-Rabi' RA. Sedangkan Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib RA.

Adapun Ruqayyah dan Ummu Kultsum menikah dengan Utsman bin Affan RA. Utsman terlebih dulu menikah dengan Ruqayyah. Ruqayyah meninggal di Madinah di tahun kedua Hijriah, ketika pasukan Muslim menang dalam Perang Badar. Setelah Ruqayyah wafat, Utsman menikah dengan Ummu Kultsum.

Ummu Kultsum wafat pada bulan Syaban tahun 9 Hijriah. Dia memiliki empat orang putri dan tiga orang putra, menurut pendapat yang shahih, sebagaimana dinukil oleh Imam Nawawi.

Imam Nawawi memaparkan, urutan anak Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah, dari yang pertama hingga terakhir adalah Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, lalu Fatimah. Ada yang berpendapat bahwa Fatimah lebih tua dari Ummu Kultsum.

Sebagaimana telah disebutkan, bahwa Qasim dan Abdullah tidak berumur panjang. Adapun seluruh putri Rasulullah SAW kecuali Fatimah, wafat sebelum wafatnya Nabi Muhammad SAW. Enam bulan setelah Rasulullah SAW wafat, Fatimah wafat. Hal ini didasarkan pada pendapat yang paling shahih dan populer, seperti dinukil oleh Imam Nawawi.

Penyanyi: Errin & Karlina

Lenggang luwes dan kemayu

Hilang sakit hilang nyeri

Badan sehat dan berseri

Jamunya jeng…jamu beras kencur

Biar badan gemuk subur

Jamunya jeng…jamu kunir asem

Biar badan sehat ayem

Jamunya mas…jamu daun kates

Biar tidur nyenyak pules

Jamunya cabe lempuyang

Buat kepala yang puyeng

Nama anak Nabi Muhammad SAW yang memiliki sebanyak 7 keturunan penting untuk dipahami dan diambil hikmahnya dari kisah hidup mereka.

Nabi Muhammad SAW tidak hanya dikenal sebagai rasul Allah yang membawa wahyu terakhir, tetapi juga sebagai seorang ayah yang sangat mencintai keluarganya.

Nama anak Nabi Muhammad SAW penting untuk diketahui karena terdapat banyak kisah penuh hikmah dalam kehidupan mereka.

Rasulullah SAW memiliki tujuh anak, terdiri dari tiga putra dan empat putri, yang lahir dari pernikahan beliau dengan Khadijah binti Khuwailid serta Maria Al-Qibtiyah.

Setiap anak Nabi Muhammad memiliki kisah tersendiri yang menunjukkan keutamaan keluarga Nabi dalam sejarah Islam.

Nama Anak Nabi Muhammad SAW dan Kisahnya

Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan terakhir Allah SWT, adalah figur yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam.

Selain dakwah dan perjuangannya dalam menegakkan ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW juga dikenal sebagai seorang kepala keluarga yang penuh kasih sayang.

Anak-anak beliau merupakan bagian dari kisah hidupnya yang memberikan pelajaran dan inspirasi bagi umat Islam.

Maka dari itu, mari simak nama keturunan Nabi Muhammad SAW berikut:

Al-Qasim adalah nama anak Nabi Muhammad SAW pertama yang lahir dari Khadijah.

Nama lengkapnya adalah Al-Qasim bin Muhammad, dan dengan kelahirannya, Nabi Muhammad kemudian dikenal dengan julukan “Abu Al-Qasim,” yang berarti ayah dari Al-Qasim.

Sayangnya, Al-Qasim meninggal dunia ketika masih kecil, sebelum usianya mencapai dua tahun.

Meskipun hidupnya singkat, kehadirannya tetap memberikan kebahagiaan dan keberkahan bagi keluarga Nabi, dan namanya selalu dikenang sebagai putra pertama Rasulullah.

Kehilangan Al-Qasim di usia muda merupakan salah satu ujian besar yang dihadapi Nabi Muhammad dan Khadijah.

Namun, kesabaran dan keikhlasan mereka dalam menghadapi takdir Allah menjadi teladan yang mulia bagi umat Islam dalam menghadapi cobaan hidup.

Zainab adalah putri pertama Nabi Muhammad SAW dan Khadijah. Lahir sebelum kenabian, Zainab tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dari orang tuanya.

Zainab menikah dengan Abul Ash bin Rabi’, yang pada awalnya belum memeluk Islam.

Meskipun begitu, Zainab tetap setia pada ajaran Islam dan mendukung perjuangan ayahnya.

Ketika Mekkah masih berada di bawah kekuasaan kaum musyrikin, Zainab sempat berpisah dengan suaminya setelah Perang Badar. Namun, setelah Abul Ash memeluk Islam, mereka bersatu kembali.

Kisah Zainab menunjukkan kekuatan iman dan keteguhan dalam mempertahankan ajaran Islam, meskipun dalam keadaan sulit.

Cintanya kepada ayahnya dan komitmennya terhadap agama menjadi cerminan dari kebesaran hati putri seorang Nabi.

Ruqayyah adalah putri kedua Nabi Muhammad SAW yang juga lahir dari Khadijah. Ruqayyah menikah dengan Utsman bin Affan, salah satu sahabat Nabi yang kelak menjadi khalifah ketiga dalam sejarah Islam.

Ruqayyah mendampingi Utsman saat hijrah ke Habasyah, sebagai bagian dari kelompok Muslim awal yang mengungsi untuk menghindari penganiayaan di Mekkah.

Mereka kemudian kembali ke Madinah, di mana Ruqayyah mengalami sakit parah. Ruqayyah wafat pada saat Perang Badar sedang berlangsung.

Nabi Muhammad tidak dapat hadir di pemakamannya karena harus memimpin perang, namun beliau tetap menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada putrinya.

Ummu Kultsum merupakan anak perempuan ketiga Nabi Muhammad SAW dan Khadijah. Setelah kematian kakaknya, Ruqayyah, Ummu Kultsum dinikahkan dengan Utsman bin Affan.

Hal ini membuat Utsman mendapatkan julukan “Dzun Nurain,” yang berarti “pemilik dua cahaya,” karena menikahi dua putri Nabi.

Meskipun pernikahan mereka tidak dikaruniai anak, Ummu Kultsum tetap mendukung perjuangan suaminya dan berdiri di sampingnya dalam berbagai kesulitan.

Kisah Ummu Kultsum menjadi cerminan dari kesetiaan seorang istri dan keikhlasan dalam menjalani takdir.

Fatimah Az Zahra adalah nama anak Nabi Muhammad SAW dan Khadijah yang bungsu, dan juga dikenal sebagai putri yang paling mirip dengan ayahnya, baik dari segi penampilan maupun sifat.

Fatimah memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Nabi, dan beliaulah yang merawat ayahnya di masa-masa sulit.

Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi, dan mereka dikaruniai dua putra yang kelak menjadi tokoh penting dalam sejarah Islam, yaitu Hasan dan Husain.

Fatimah adalah simbol kesucian, ketabahan, dan kebijaksanaan.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Fatimah sangat terpukul dan tidak lama kemudian meninggal dunia.

Fatimah dianggap sebagai pemimpin perempuan di surga dan menjadi teladan bagi setiap Muslimah dalam menjalani kehidupan dengan keteguhan iman dan kebaikan hati.

Abdullah adalah putra kedua Nabi Muhammad SAW yang lahir dari Khadijah setelah kenabian. Abdullah juga dikenal dengan julukan “At-Thayyib” dan “At-Tahir,” yang berarti suci dan baik.

Namun, seperti halnya Al-Qasim, Abdullah meninggal dunia saat masih kecil.

Kehilangan Abdullah di usia muda kembali menjadi ujian besar bagi Nabi Muhammad dan Khadijah, namun mereka tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi musibah ini.

Meski tidak banyak kisah tentang Abdullah, keberadaannya sebagai putra Rasulullah tetap memberikan pelajaran tentang arti ketabahan dan keikhlasan.

Ibrahim adalah nama anak Nabi Muhammad SAW yang terakhir, lahir dari Maria Al-Qibtiyah, seorang hamba sahaya yang dihadiahkan kepada Nabi. Ibrahim lahir di Madinah, dan Nabi Muhammad sangat mencintainya.

Namun, seperti halnya saudara-saudaranya, Ibrahim juga meninggal dunia pada usia yang sangat muda, sekitar 16 atau 18 bulan.

Nabi Muhammad sangat sedih atas kematian Ibrahim, namun tetap menunjukkan ketegaran dan penyerahan diri kepada kehendak Allah.

Saat Ibrahim wafat, Nabi Muhammad bersabda, “Mata menangis dan hati bersedih, tetapi kami tidak akan mengatakan kecuali apa yang diridhai oleh Tuhan kami.

Ibrahim, kami sangat sedih dengan kepergianmu.” Kisah Ibrahim mengajarkan tentang kasih sayang seorang ayah dan ketabahan dalam menghadapi kehilangan.

Ketujuh nama anak Nabi Muhammad SAW beserta kisah hidupnya mengajarkan untuk tetap kuat dalam menghadapi cobaan hidup dan meneladani keluarga Nabi dalam menjalani kehidupan.

Melalui platform donasi Yatim Mandiri, Sahabat dapat membantu sesama  yang membutuhkan dan meneladani sifat Rasulullah SAW beserta keluarganya.